HPK

Kisah Pilu Paskibraka Asal Lampung, Orangtua Jual Kambing demi Lihat Putrinya di Istana Negara

 Kisah Pilu Paskibraka Asal Lampung, Orangtua Jual Kambing demi Lihat Putrinya di Istana Negara


Mulyono (54) pinjam uang tetangga dan jual kambing demi bisa melihat putrinya mengibarkan bendera di Istana Negara sebagai Paskibraka perwakilan dari Lampung. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Demi melihat anaknya mengibarkan bendera sebagai anggota Paskibraka asal Lampung Selatan di Istana Negara pada 17 Agustus 2022,  Orangtua Shelin Tan Aprilia (16) rela jual kambing.

Karena tak punya uang, ayah Shelin Tan Aprilia yang hanya seorang buruh serabutan dan juga pemelihara kambing kemudian memutuskan datang ke Istana Negara dengan menjual kambingnya.

Awalnya, Mulyono (54) tak ingin pergi ke Istana Negara untuk melihat anaknya bertugas sebagai Paskibraka karena tak punya uang.

Tapi karena melihat istrinya, Suwarti (45) bersedih dan menangis, warga Desa Sidoasri, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan memutuskan untuk pergi ke Istana Negara dengan menjual kambingnya.

"Ketika ingin memutuskan untuk tidak berangkat, saya melihat wajah istri saya sedih dan meneteskan air mata karena dia ingin sekali melihat Shelin menjadi Paskibraka di Istana Negara," katanya.

Mulyono akhirnya meminjam uang pada tetangganya demi bisa ke Istana Negara dan akan menggantinya setelah pulang dari Jakarta dengan menjual kambingnya.

Kisah haru tersebut diungkapkan orangtua Shelin Tan Aprilia (16) siswi SMKN 1 Kalianda yang menjadi anggota Paskibraka Nasional mewakili Provinsi Lampung di Istana Negara, Jakarta.

Dalam Paskibraka pada (17/8/2022) di Istana Negara kemarin, pelajar asal Lampung Selatan Shelin Tan Aprilia tergabung dalam formasi 17, grup Panca Sila Tangguh.

Paskibraka yang mewakil Lampung di Istana Negara tersebut, Shelin Tan Aprilia, merupakan anak tunggal dari pasangan Mulyono (54) dan Suwarti (45) warga Desa Sidoasri, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan.

Orangtua Shelin mendapat undangan untuk menyaksikan langsung pengibaran bendera merah putih di Istana Negara secara langsung.

Namun orangtua Shelin justru bingung ketika mendapat undangan dari Istana Negara.

Sebab mereka tidak memiliki biaya untuk berangkat ke Jakarta, sekaligus biaya penginapan mereka selama di Jakarta.

Ayah Shelin hanya seorang buruh serabutan dan juga pemelihara hewan ternak kambing. Sedangkan ibu Shelin hanya ibu rumah tangga.

Salah satu jalan, untuk dapat menyaksikan putri sematawayangnya sebagai pasukan pengibar bendera di Istana Negara, mereka harus rela menjual hewan ternak kambing kesayangan ongkos ke Jakarta.

Semua itu dilakukan Mulyono, karena sudah satu bulan penuh tidak bisa melihat dan bertemu putrinya. Meskipun masih bisa berkabar lewat telepon.

Mulyono nenuturkan, saat Shelin hendak berangkat ke Jakarta dirinya memberikan ongkos serta biaya untuk keperluan Shelin di sana.

Ternyata perjuangan Mulyono untuk bisa menyaksikan putrinya tugas Paskibraka di Istana Negara tidak semudah yang dibayangkan.

Karena sampai hari H, sebelum berangkat ke Jakarta ternak yang hendak dijualnya tak kunjung laku.

Mulyono tidak mau meminta kepada orang lain, meski ada kepala desa dan camat.

"Saya malu ingin menyampaikan pada Kepala Desa dan Pak Camat kalau kami berdua mendapat undangan dari Presiden Jokowi Widodo untuk hadir menyaksikan Shelin sebagai paskibra di Istana Negara," ujar Mulyono, Selasa (23/8/2022).

"Kami mendapatkan undangan pada Senin 15 Agustus, sementara harus tiba di istana negara pada 16 nya," ujarnya.

Mulyono mengatakan, dirinya sempat memutuskan untuk tidak berangkat ke Jakarta.

"Namun ketika ingin memutuskan untuk tidak berangkat, saya melihat wajah istri saya sedih dan meneteskan air mata karena dia ingin sekali melihat Shelin menjadi Paskibraka di Istana Negara," katanya.

"Apalagi saat kami mendapat telepon dari orang tua Rendy Rafael Hogan Putra siswa asal Bandar Lampung yang juga terpilih jadi paskibara di Istana, mereka mengajak kami untuk berangkat bersama ke Jakarta," ujarnya.

Tepikir oleh Mulyono untuk mencoba meminjam uang kepada tetangganya untuk biaya ongkos ke Jakarta, beruntung bagi Mulyono tetangganya mau memberikan pinjaman kepada dirinya.

Mulyono menjanjikan kepada tetanggannya setelah keduanya pulang dari Jakarta, uang tersebut akan di kembalikan dengan cara ia akan menjual ternak kambingnya.

"Kami berangkat naik travel sore hari (15/8/2023) sampai Tanggerang subuh harinya, sesampainya di Jakarta kami tidak bisa langsung ke istana negara karena kami harus menuggu kartu undangan dulu," katanya.

"Jadi kami terpaksa menginap dahulu di sebuah hotel, biaya menginap di hotel tersebut Rp 500 ribu, sedangkan kami berdua menginap selama 2 hari," ujarnya.

Mulyono mengatakan dirinya terpaksa makan dengan harga murah meskipun rasanya kurang, yang penting bisa mengganjal perut.

"Untuk makan, kami makan di luar hotel, biar lebih murah itupun hanya siang hari dan malam, kalau pagi agak susah nyari makan yang murah," ujarnya.

Mulyono mengatakan, dirinya sempat minder dengan orang tua lainnya yang juga menjadi Paskibra di Istana Negara.

"Kebanyangkan mereka dari keluarga mampu, akan tetapi kami takut ongkos pulang tidak cukup untuk ongkos pulang," katanya.

Mulyono mengatakan anaknya menceritakan senang bertemu dengan Presiden.

"Keputusan untuk mendapat giliran sebagai pengibar atau penurun bendera juga mendadak, saya mendapat kabar jam 7 pagi, padahal saya nunggu mulai dari sore harinya," katanya

"Saat masuk ke dalam Istana tidak boleh memakai celana jens jadi saat itu saya harus keluar mencari pedagang yang memiliki celana dasar kebetulan ada, dan saya minta tolong ditukar dengan celana yang saya pakai dan saya kasih uang seratus ribu sebagai tambahannya," ujarnya.

Mulyono mengatakan, saat masuk ke dalam istana dirinya juga diminta untuk melakukan swab terlebih dahulu.

"Sesampainya di wisma negara dan bisa bertemu dengan Shelin, air mata saya langsung menetes karena bisa bertemu Shelin," katanya.

"Walaupun pertemuannya cuma setengah jam tapi saya merasa senang," ujarnya.

"Setelah bertemu Shelin kami kembali ke hotel sekaligus pamit karena nanti abis acara pengibaran kami langsung pulang ke Lampung dan dia sudah sanggup ditinggalkan saya pun tenang," ucapnya.

Mulyono merasa senang dapat menyaksikan secara langsung anaknya ikut dalam bagian pengibaran bendera dari jarak sekitar 7 meter.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tribunlampung.co.id Shelin perkirakan kembali ke Lampung sekitar  26/27 Agustus 2022.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel